Loker

Wednesday, April 20, 2011

Persepsi Tentang Uang 10 ribu

Persepsi setiap orang itu pasti berbeda-beda dong, tergantung gmn mereka menyikapi sesuai dengan keadaan realnya. Salah satunya adalah tentang bagaimana cara melihat uang 10 ribu. Pandangan jelas berbeda antara masyarakat high class dengan masyarakat biasa.
  • Masyarakat high class memandang bahwa uang 10 ribu itu tanpa arti atau lebih tepatnya uang recehan. Kelihangan uang 10 ribu pasti mereka tidak berasa dan mereka tidak cukup sulit untuk mendapatkanya, lebih-lebih mereka tidak menaruh di dompet uang tersebut tapi ditaruh di kantong celana atau baju.
  • Dan selanjutnya cara melihat uang 10 ribu dari masyarakat biasa. Masyarakat biasa memandang uang 10 ribu itu cukup banyak, ada juga yang menganggap banyak. Karena untuk mendapatkannya dinilai lumayan susah apalagi dijaman sekarang yang notabene jaman larang pangan (serba mahal). Mereka sangatlah menghargai arti uang 10 ribu. Sebuah fenomena yg membuat sang penulis terharu adalah ketika sang penulis jalan-jalan ke cembreng (pesta rakyat) ia menemui seorang wanita pengemis yang umuranya lumayan tua. Lalu ia memberikan uang 10 ribu kepada sang pengemis tersebut, tak lama kemudian sang pengemis itu mendoakan si pemberi tersebut agar diberikan seger waras (sehat selalu), lancar rejeki dan masih banyak kata-kata lainya dengan sorot mata yang begitu mengharukan.

Jadi itulah persepsi tentang uang 10 ribu rupiah.
Kesimpulanya :
  • Selalulah bersyukur dengan apa yang kita punya, karna dengan bersyukur tersebut kita akan merasa puas. Berbeda dengan yang selalu menuntut, kita akan selalu merasa kurang dan masih kurang 
  • Hargailah setiap apa yang kalian miliki, bukan hanya uang tetapi semuanya yang kalian miliki. Hargailah tiap harinya!! 
  • Berbagilah kepada sesama. Karena kita semua itu sama, tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah. Dan doa-doa dari mereka lah yang insyaallah mustajab (dikabulan) 
  • Jangan sombong terhadap semua yang kita miliki, karena semua itu tidak terbawa mati. Hanya amal perbuatan dan ibadahlah yang diperlukan ketika kita tiada